Alya Syakira |
Sebagian pasangan mungkin lebih menginginkan anak
laki-laki ketimbang anak perempuan. Karena laki-laki dirasa akan menjadi
pelindung bagi keluarga, pejuang, pemimpin, dan penerus perusahaan keluarga
(jika yang memiliki perusahaan) atau penerus cita-cita orangtua yang sempat
tidak tercapai.
Jika harapan orangtua untuk memiliki anak laki-laki agar
nantinya bisa menjadi seorang pemimpin yang hebat dan adil seperti Umar bin
Khattab radhiallahu ‘anhu, menjadi
seorang Mujahid yang tangguh seperti Khalid bin Walid radhiallahu
‘anhu, menjadi Muslim pebisnis yang sukses seperti Abdurrahman bin
‘Auf radhiallahu ‘anhu, tentu ini adalah harapan
yang mulia. Tetapi, bagaimana pada saatnya ternyata Allah hanya mengarunia anak
perempuan, janganlah bersedih apalagi berputus asa tidak mensyukuri. Sebab,
baik laki-laki dan perempuan di sisi Allah sama saja, yang membedakan adalah
tingkat ketaqwaannya.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.
Al-Hujurat :13)
Kebencian atau ketidaksukaan terhadap anak perempuan menimbulkan
konsekuensi-konsekuensi buruk, diantaranya :
Pertama : Sikap ini merupakan bentuk protes kepada taqdir Allah.
Kedua : Anak adalah pemberian/anugerah dari Allah, maka sikap
seperti ini merupakan bentuk penolakan terhadap pemberian Allah.
Allah berfirman :
"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang
Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia
kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki,
Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa)
yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya
Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa" (QS Asy-Syura : 49-50)
Sebagian Ahli Tafsir menyebutkan bahwa dalam ayat ini Allah mendahulukan
penyebutan anak-anak perempuan sebelum anak-anak laki-laki dengan tujuan :
- Untuk menenangkan hati ayah-ayah
anak-anak perempuan tersebut, karena mendahulukan penyebutan anak-anak
perempuan dari pada anak-anak laki-laki adalah tasyriif (pemuliaan) kepada
anak-anak perempuan
- Untuk mencela orang-orang
jahiliyah yang telah merendahkan derajat anak-anak perempuan, bahkan hingga
menguburkan mereka hidup-hidup.
Alya Syakira |
Dan, bergembiralah bagi orangtua yang memiliki anak
perempuan, sabar dalam menghadapi dan mendidiknya sesuai Syariah Islam. Karena Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam telah
bersabda:
“Barangsiapa yang mengasuh atau memelihara
dua anak perempuan sehingga besar, nanti pada hari kiamat aku dengan dia
seperti ini (sambil Nabi merapatkan jari-jarinya).” (H.R
Bukhari dan Muslim)
“Barangsiapa yang mendapatkan kesusahan di
karenakan mempunyai anak-anak perempuan, tetapi ia tetap berlaku baik
kepada mereka, nanti pada hari kiamat mereka akan menjadi dinding baginya
api neraka.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
“Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga
orang anak gadis lalu ia sabar merawatnya dalam keadaan susah dan senang, maka
Allah akan memasukkan dia ke surga berkat kasih sayang orang itu kepada
ketiganya”, lalu seseorang bertanya:”Bagaimana dengan dua wahai Rasulullah?”,
beliau menjawab “Demikian juga dengan dua”, lalu orang itu bertanya lagi: “Bagaimana
dengan satu wahai Rasulullah?” beliau menjawab “Demikian juga dengan satu.”(H.R.
Ahmad)
“Siapa yang mempunyai tiga anak perempuan dan
dia sabar terhadap mereka serta memberi mereka pakaian dari hartanya, niscaya
Allah akan memberikan pelindung baginya dari api-neraka.” (H.R. Ibnu Majah)
Dengan demikian, jelas bahwa Muslim yang
mempunyai anak perempuan, dia bersyukur dan dia mampu mendidik, menyayangi, dan
memeliharanya sesuai dengan ajaran Islam, insya Alah akan mendapat balasan
surga kelak.
Wallahu a’lam bishshawab
love you,
23-10-2013
Subhanallah..... Merinding..........
BalasHapusAlhamdulillah,,,, udah 2 anak perempuan... semoga menjadi anak yang sholehah...Aamiinn Ya ALLAh.. :)
BalasHapus