19 September 2024

Analisis Biaya Volume Laba

 Analisis Biaya Volume Laba




ANALISIS BIAYA  VOLUME  LABA DALAM PERENCANAAN

LABA PADA USAHA KERIPIK

Oleh:

  Muhammad Saifrizal

Abstrak1

Manajer dapat lebih memahami hubungan antara volume biaya dan keuntungan dengan menggunakan studi biaya volume keuntungan (cvp). Untuk proses pengambilan keputusan perusahaan dalam perencanaan laba, analisis ini sangat membantu. Analisis untuk menentukan penjualan minimum yang diperlukan perusahaan untuk menghindari kerugian tetapi belum menghasilkan keuntungan, atau untuk mengatakan bahwa keuntungan sama dengan nol. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Penelusuran secara langsung dalam bentuk informasi dari usaha tersebut, dengan terknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive dan snowball dan triangulasi. menggunakan data biaya, volume penjualan dan pendapatan tahun 2020-2022. Ada perbedaan sebelum dan sesudah analisis BEP. Pada saat harga dinaikkan 10% maka perbandingan jumlah target unit sebesar 563kg sebelumnya sebesar 671kg. jika biaya variable diturunkan 10% maka arget penjualan hanya 614kg sebelumnya 671kg.

 Kata Kunci:  Biaya, Volume, Perencanaan Laba, BEP.


 PENDAHULUAN

Analisis biaya volume  keuntungan membantu manajemen dalam berkonsentrasi pada tujuan mencapai kombinasi optimal dari beberapa elemen yang mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan, seperti harga jual produk, volume penjualan, dan biaya yang dikeluarkan oleh organisasi. Analisis profit volume cost (cvp) diperlukan untuk menghasilkan perencanaan laba yang solid. Manajer dapat lebih memahami hubungan antara volume biaya dan keuntungan dengan menggunakan studi biaya volume keuntungan (cvp). Untuk proses pengambilan keputusan perusahaan dalam perencanaan laba, analisis ini sangat membantu.

Pendekatan ini menggunakan analisis berdasarkan ketergantungan biaya dan pendapatan penjualan pada volume aktivitas. Analisis titik impas adalah salah satu komponen terpenting dari analisis biaya volume laba (CVP). Analisis titik impas (BEP) adalah metode analisis yang digunakan untuk menentukan penjualan minimum yang diperlukan bagi perusahaan untuk menghindari kerugian tetapi belum menghasilkan laba, atau agar laba sama dengan nol.

Konsep Analisis Biaya-Volume-Laba

Salah satu metode analisis yang digunakan dalam menyusun strategi laba adalah analisis biaya volume laba. Nilai break even point (BEP), degree of operational leverage (DOL), dan margin of safety (MOS) akan dihasilkan oleh penelitian ini. 

Hongren & Foster (2003) Diawali dengan fakta bahwa analisis keuntungan biaya volume (volume profit cost analysis) melihat bagaimana pendapatan total, biaya total, dan laba operasi dibandingkan pada saat volume produksi berfluktuasi, harga jual, biaya variabel per unit, dan biaya barang tetap, artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana pendapatan total, biaya total, dan laba operasi bersaing satu sama lain.

Fenomena yang terjadi pada obsservasi yang diamati oleh peneliti adalah  pada usaha keripik jeumpa niaga masih kesulitan dalam menargetkan laba.  Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana biaya volume laba dipertimbangkan selama perencanaan laba untuk memastikan bahwa penjualan yang direncanakan cukup untuk menutupi biaya tetap dan variabel, sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya kerugian.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif. Penelusuran secara langsung dalam bentuk informasi dari usaha tersebut, dengan terknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive dan snowball dan triangulasi.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan temuan studi dan hasil percakapan, seseorang dapat mencapai kesimpulan berikut: (a) jika ada pengurangan 10% dalam biaya variabel, jumlah unit yang terjual pada tingkat di mana tidak ada kerugian adalah 563 kg keripik, dan jumlah rupiahnya adalah Rp 114.000.000; (b) jika menaikkan biaya tetap 10% jumlah unit yang terjual pada tingkat break even point sebanyak 738kg keripik Jumlah rupiah sebesar Rp.115.400.000;  (c) jika menaikkan harga jual 10% dan menurunkan biaya variable 10% jumlah unit yang terjual pada tingkat break even point sebanyak 522kg keripik Jumlah rupiah sebesar Rp.190.000.000; (d) jika menaikkan harga jual 10% dan menaikkan biaya tetap 10% jumlah unit yang terjual pada tingkat break even point sebanyak 619kg keripik Jumlah rupiah sebesar Rp.206.071.428; (e) Jika harga beli dinaikkan 10%, biaya variable diturunkan 10%, dan biaya tetap dinaikkan 10%, maka jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas adalah 575 kg keripik. Rp 193.333.333,- adalah berapa banyak uang yang dibicarakan di sini; (f) jika menurunkan harga jual 10% dan menaikkan biaya

variable 10% jumlah unit yang terjual pada tingkat break even point sebanyak 926kg keripik Jumlah rupiah sebesar Rp.278.048.780,-


DAFTAR PUSTAKA 

Widia Astuti (2014). Akuntansi Manajemen. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Horngren, Charles T., George Foster,Srikant F. Datar, 2003, Cost Accounting : AManagerial Emphasis, 11th edition, New Jersey :Prentice-Hall International Inc.

Carter dan Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi 13. Buku satu Jakarta: Salemba Empat.

Harnanto, 2017, Akuntansi Biaya, Penerbit ANDI, kerjasama dengan BPFEUGM, Yogyakarta.

Garrison, H. Ray; Eric W. Noreen; dan Peter C. Brewer. 2006, Akuntansi Manajerial, (terjemahan: A. Totok Budisantoso), Buku I, Edisi Kesebelas, Penerbit : Salemba  Empat, Jakarta

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar