17 September 2024

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa dalam Menyusun Laporan Keuangan

 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning



PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED 
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN 
MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENYUSUN
LAPORAN KEUANGAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh:

 Muhammad Saifrizal


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.  Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berdasarkan pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan masyarakat, pemerintah, dan pelaksana pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Pembelajaran akuntansi pada mata kuliah Teori Akuntansi khususnya materi keterampilan dalam menyusun laporan keuangan di Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia masih banyak menggunakan model konvensional (tradisional), khususnya untuk pembelajaran yang ada unsur menghitung, dosen belum berani untuk mengambil resiko-resiko, misalnya dengan mencoba menerapkan model pembelajaran yang akan melibatkan mahasiswa dalam prosesnya, karena hal tersebut diduga akan mengganggu proses pembelajaran itu sendiri. Hal ini seperti fenomena yang terjadi di Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi.

Permasalahan yang sering ditemui dosen adalah kesulitan untuk mencapai tujuannya. Tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan yang diharapkan seorang dosen secara pribadi saat dia mengajar. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor di sekitar dosen yang mempengaruhinya. Dari segi mahasiswa, tentu banyak hal yang dapat terjadi. Sebagai contoh, mahasiswa tidak memperhatikan dalam kelas, mahasiswa tidak mengerjakan tugas sesuai harapan, mahasiswa tidak tertarik dengan mata pelajaran yang diajarkan, mahasiswa terlalu pasif dalam proses belajar, mahasiswa terlalu terkonsentrasi pada hal lain, dan masih banyak faktor lainnya, hal ini lah yang berdampak pada kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap mata pelajaran yang juga akan mempengaruhi hasil belajar, sehingga tujuan pembelajaran akan sulit dicapai.

     Berdasarkan hasil observasi di Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia yang berjumlah 30 mahasiswa, menunjukkan bahwa mahasiswa yang mempunyai keterampilan dalam menyusun laporan keuangan masih sedikit apabila dibandingkan dengan mahasiswa yang kurang mempunyai keterampilan dalam menyusun laporan keuangan. Hal tersebut dapat terlihat pada hasil belajar mahasiswa Prodi Akuntansi dimana sebagian mahasiswanya mendapatkan hasil belajar yang tidak mencapai nilai maksimal.

Tindak lanjut penulis untuk mengatasi permasalahan yang ada pada mahasiswa di Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, adalah dengan menggunakan strategi model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan bagi mahasiswa dalam Mata Kuliah Teori Akuntansi. Solusi tersebut adalah dengan melakukan penerapan model pembelajaran Project Based Learning dengan strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi mahasiswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi.

Melalui model pembelajaran Project Based Learning ini, diharapkan keterampilan menyusun laporan keuangan mahasiswa dalam belajar Akuntansi dapat lebih aktif khususnya mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia. Pembelajaran Akuntansi tidak lagi terpusat pada dosen saja melainkan mahasiswa diajak untuk aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran Project Based Learning diharapkan mahasiswa akan lebih aktif dalam pembelajaran Akuntansi, mandiri, berkerja sama, dan membangkitkan kesadaran mahasiswa untuk belajar Akuntansi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning. 

1.2  Identifikasi Masalah 

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang dikemukakan sebagai berikut.

1. Hasil belajar Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia masih rendah.

2. Penggunaan strategi pembelajaran pembelajaran yang diterapkan oleh dosen sudah bervariasi tetapi belum diterapkan secara maksimal.

3.  Dosen dalam melakukan pembelajaran Akuntansi lebih dominan menggunakan metode ceramah yang monoton (teacher center). 

4.    Mahasiswa lebih dominan mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting saja. 

1.3  Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan banyaknya masalah yang dapat didentifikasi maka penelitian ini dibatasi antara lain yaitu:

1. Variable yang akan di teliti yaitu peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam keterampilan menyusun laporan keuangan.

2.    Model pembelajaran yang digunakan adalah model Project Based Learning.

3.    Subjek yang akan diteliti adalah mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.

1.4   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.  Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Project Based Learning pada mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia?

2.  Apakah penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia?

1.5  Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan antara lain sebagai berikut:

1.   Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Project Based Learning pada mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.

2.  Untuk mengetahui model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.

 1.6  Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun secara. Manfaat penelitian secara rinci diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

a. Sebagai sumbangan pemikiran pada mata pelajaran Akuntansi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkanmodel pembelajaran Project Based Learning.

b.  Sebagai bahan referensi dan rujukan untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata kuliah Teori Akuntansi.

c.  Sebagai acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang mengkaji dan  mengembangkan model pembelajaran Project Based Learning dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa ataupun meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.


2. Manfaat Secara Praktis 

a. Bagi dosen, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk referensi bagi dosen-dosen lain dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik.

b.  Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyusun laporan keuangan pada mata kuliah Teori Akuntansi.

c. Bagi Universitas, hasil penelitian diharapkan dapat memperbaiki pembelajaran dalam usaha meningkatkan kualitas Universitas.

d. Bagi peneliti, penelitian ini untuk memperoleh pembelajaran dan pengetahuan tentang metodologi penelitian dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan  keterampilan menyusun laporan keuangan.

  

BAB II

KAJIAN TEORI

 2.1. Keterampilan Menyusun Laporan Keuangan

Menurut Jasmin (2016: 42) “Pengertian keterampilan adalah kemampuan fisik dan mental yang secara relatif mudah dipraktekan secara terpisah. Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, dan sebagainya”. Proses berpikir  dikelompokkan menjadi empat yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Dalam mengembangkan berpikir kreatif diperlukan latihan-latihan dan mempertimbangkan kondisi khas peserta didik.

Pengertian Laporan keuangan menurut Munawir (2017; 9) adalah: “Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukan laporan yang final. Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan”.

Menurut Depdiknas (2013: 6), fungsi mata pelajaran akuntansi adalah sebagai berikut: “Fungsi mata pelajaran akuntansi yaitu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompok kan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)”. 

Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa Laporan  keuangan  merupakan  hasil  akhir  dari  proses  akuntansi,  dimana dalam proses tersebut semua transaksi yang terjadi akan dicatat, diklasifikasikan, diikhtisarkan untuk kemudian disusun menjadi suatu laporan keuangan. Keterampilan menyusun laporan keuangan berarti kemampuan seseorang melalui proses berfikir untuk menyelesaikan beragam kegiatan mengenai pelaporan akuntansi.

2.2. Model Pembelajaran Project Based Learning

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah: “Model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.” (Sagala, 2010: 76).

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan: “Model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam berkreativitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.” (Hamdayama, 2014: 76).

Pembelajaran Project Based Learning secara umum memiliki pedoman langkah: planning (perencanaan), creating (mencipta atau implementasi), dan processing (pengolahan), (Mahanal, 2009: 102) sebagai berikut. 

1. Planning  

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah (a) merancang seluruh proyek, kegiatan dalam langkah ini adalah: mempersiapkan proyek, secara lebih rinci mencakup: pemberian informasi tujuan pembelajaran, guru menyampaikan fenomena nyata sebagai sumber masalah, pemotivasian dalam memunculkan masalah dan pembuatan proposal, (b) mengorganisir pekerjaan, kegiatan dalam langkah ini adalah: merencanakan proyek, secara lebih rinci mencakup: mengorganisir kerjasama, memilih topik, memilih informasi terkait proyek, membuat prediksi, dan membuat desain investigasi. 

2. Creating

Dalam tahapan ini siswa mengembangkan gagasan-gagasan proyek, mengkombinasikan ide yang muncul dalam kelompok, dan membangun proyek. Tahapan kedua ini termasuk aktifitas pengembangan dan dokumentasi. Pada tahapan ini pula siswa menghasilkan suatu produk yang nantinya akan dipresentasikan dalam kelas. Tahapan ini meliputi presentasi proyek dan evaluasi. Pada presentasi proyek akan terjadi komunikasi secara aktual kreasi ataupun temuan dari investigasi kelompok, sedangkan pada tahapan evaluasi akan dilakukan refleksi terhadap hasil proyek, analisis dan evaluasi dari proses-proses belajar. 

3. Processing  

     Tahapan ini meliputi presentasi proyek dan evaluasi. Pada presentasi proyek akan terjadi komunikasi secara aktual kreasi ataupun temuan dari investigasi kelompok, sedangkan pada tahapan evaluasi akan dilakukan refleksi terhadap hasil proyek, analisis dan evaluasi dari proses-proses belajar. 

            Berdasarkan pendapat ahli maka dapat disimpulkan bahwa Project Based Learning membantu mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan otentik. Situasi belajar, lingkungan, isi, dan tugas-tugas yang relevan, realistik, otentik, dan menyajikan kompleksitas alami dunia nyata mampu memberikan pengalaman pribadi siswa terhadap obyek siswa dan informasi yang diperoleh mahasiswa membawa pesan sugestif cukup kuat.

2.3. Penelitian Terdahulu yang Relevan

            Berdasarkan kajian teori yang telah dilakukan, berikut ini dikemukakan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti antara lain dapat kita lihat pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Hasil Penelitian

1

Pratama (2014).

 

 

Sumber Jurnal:

Abdimasku, Vol. 3, No. 2, Mei 2020: 72-78.

Peningkatan Aktivitas dan

Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning

(TGT) disertai Teka-Teki Silang (Crossword Puzzles) Pada Siswa Kelas VII

(SMP Mitra Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

Hasil belajar Biologi siswa kelas VII

 di SMP Mitra Jember semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning disertai teka-teki silang (crossword puzzles) terjadi peningkatan secara klasikal mulai dari pra-siklus hasil belajar siswa mencapai 45,71%, setelah dilakukan siklus 1 secara klasikal hasil belajar

meningkat menjadi 77,1% dengan jumlah siswa tuntas 27 siswa dan belum tuntas 8 siswa dari jumlah siswa keseluruhan sebesar 35 siswa, karena hasil belajar siswa belum optimal maka dilakukan perbaikan pada siklus 2 yang menghasilkan hasil belajar secara klasikal sebesar 85,7% dengan jumlah siswa tuntas 30 siswa dan belum tuntas 5 siswa dari jumlah siswa keseluruhan sebesar 35 siswa. 

2

Siti Muzdalifah (2018)

Efektivitas

Penerapan Project Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta

Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif.

Penerapan metode Project Based Learning dapat meningkatkan hasil

belajar kimia peserta didik kelas X pada materi pokok Sistem Periodik

Unsur dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode

ceramah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari kedua kelas. Rata-rata yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen adalah 62,22, sedangkan ratarata yang diperoleh peserta didik pada kelas control adalah 49,09.

3

Fatwayani (2013)

Pengaruh

Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran Geografi Kompetensi Dasar , Persebaran Biosfer Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas XI IPS MA Mahalibul Huda Kabupaten Jepara.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning dilaksanakan dikelas XI IPS 3. Siswa diberi penugasan mengerjakan Project Based Learning selama dua kali pertemuan kemudian diberi post-test. Dari hasil post-test itulah didapatkan nilai rata-rata sebesar 77,86 yang lebih tinggi daripada rata-rata nilai sebelum kelas

Diberi perlakuan. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan modelpembelajaran crossword puzzle terhadap hasil belajar yang dihitungkoefisien deternasinya sebesar 50,41% ditentukan olehpembelajarandengan model crossword puzzle melalui persamaan regresiY=46,66+0,80X, sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain.

 2.4. Kerangka Berpikir

Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap mahasiswa. Melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning, peneliti coba mengetahui sejauh mana model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyusun laporan keuangan pada Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.


2.5     Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan  kerangka pemikiran yang telah dijabarkan sebelumnya maka dapat kita jelaskan bahwa hipotesis tindakan untuk penelitian tindakan kelas ini adalah:

Diduga melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

 

 

3.1.  Metode yang Digunakan

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu obyek menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Dan kelas adalah sekelompok mahasiswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari dosen. Jadi, penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas (Arikunto, 2010: 130).

Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kolaborasi yang melibatkan dosen mata kuliah dan peneliti. Dosen berperan sebagai pengamat selama peneliti mengajar menggunakan metode yang akan diujikan kepada mahasiswa dan bertugas mencatat apa saja yang menjadi kekurangan peneliti dalam mengajar untuk menjadi perbaikan di siklus berikutnya. Adapun peneliti bertindak sebagai pelaksana, perencana, observer, pengumpul data, penganalisis data, dan penafsir data.

3.2.       Setting Penelitian

3.2.1.    Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia yang berjumlah 30 mahasiswa. Karakteristik subjek penelitian yang akan diteliti yaitu mayoritas peserta didik yang berasal dari lingkungan orang tua yang memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang rendah, anak buruh dan petani dengan tingkat kesejahteraan keluarga menengah ke bawah. Buku-buku pembelajaran yang dimiliki sendiri sangat terbatas. Kemampuan akademik peserta didik masih rendah karena motivasi belajar peserta didik yang minim. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum optimal, peserta didik belum seluruhnya ikut aktif dalam belajar.

 

3.2.2.  Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Islam kebangsaan Indonesia (UNIKI) yang berada di Jalan Medan-Banda Aceh Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. 

 

3.2.3.     Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada semester Genap tahun pelajaran 2024-2025. Kegiatan diawali dengan penelitian awal dengan melakukan observasi kelas pada minggu ke-2 Bulan Maret 2024 tepatnya tanggal 13 Maret 2024. Kegiatan berikutnya adalah melakukan perencanaan kegiatan pada Minggu ke-3 di Bulan Maret 2024 dilanjutkan dengan kegiatan pra siklus pada tanggal 27 Maret 2024.

Perencanaan jadwal kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

No

RINCIAN KEGIATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN 2024 – 2025

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Penelitian awal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Perencanaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pra Siklus

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Persiapan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Siklus I

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Persiapan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Siklus II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Analisis data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Pembahasan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                      

4.    Prosedur Penelitian

Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Konsep penelitian tindakan kelas peneliti gunakan menurut konsep Kemmis dan Mc Taggart. Jenis Penelitian Tindakan Kelas ini dengan mengikuti model Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2008:16), model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

 

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus sebagaimana pendapat Arikunto, (2008: 138) adalah sebagai berikut:

1.      Perencanaan (Planning)

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan persiapan sebagai berikut:

a.    Pembuatan lembar instrument penelitian.

b.    Mempersiapkan materi pembelajaran.

c.    Mempersiapkan media pembelajaran.

d.   Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Semester (RPS) yang sesuai materi.

e.    Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.

f.     Persiapan pre test, post tes dan pembuatan perangkat penilaian.

g.    Lembar penilaian proses untuk memantau keaktifan, kemandirian, kompetensi, kelancaran dan ketepatan.

h.    Membuat lembar observasi untuk memantau kegiatan proses pembelajaran dan mengetahui optimalisasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran Project Based Learning.

2.      Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang sudah dibuat pada tahap perencanaan. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan Model Project Based Learning.

3.      Pengamatan (Observasing)

Melaksanakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh dosen peneliti terhadap peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk melihat kegiatan mahasiswa dan observasi yang dilakukan oleh dosen kolaborasi terhadap proses belajar mengajar.

4.      Refleksi tindakan (Reflecting)

            Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilaksanakan. Refleksi dilakukan pada akhir proses belajar mengajar untuk melihat hasil berupa nilai dari kegiatan proses belajar mengajar.

SIKLUS - I

Tahap perencanaan (Planning), mencakup:

1.    Menganalisis silabus/kurikulum

2.    Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan menggunakan Model Project Based Learning.

3.    Merancang model pembelajaran

4.    Menyiapkan instrument (pedoman observasi, tes akhir)

5.    Menyusun kelompok belajar mahasiswa.

6.    Merencanakan tugas kelompok.

Tahap melakukan pelaksanaan (Action), mencakup:

1.    Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai RPS.

2.    Menerapkan model pembelajaran

3.    Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai RPS.

4.    Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan.

5.    Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan.

Tahap Mengamati (Observasi), mencakup:

1.    Melakukan diskusi dengan dosen Akuntansi untuk rencana observasi.

2.     Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran yang dilakukan dosen.

3.    Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran.

Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:

1.    Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksaan observasi.

2.    Menganalisis kelemahan dan keberhasilan dosen saat menerapkan model pembelajaran.

3.    Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran.

4.    Melakukan refleksi terhadap kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Teori Akuntansi.

SIKLUS - II

Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:

1.    Mengevaluasi  hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.

2.    Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.

3.    Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus I.

4.    Menyusun RPS berdasarkan model pembelajaran Project Based Learning.

Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:

1.    Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan RPS

2.    Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan Model pembelajaran Project Based Learning.

Tahap Mengamati (Observation), mencakup:

1.    Melakukan pengamatan terhadap penggunaan Model pembelajaran Project Based Learning.

2.    Mencatat perubahan yang terjadi.

3.    Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.

Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:

1.    Merefleksikan proses pembelajaran.

2.    Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan Model pembelajaran Project Based Learning.

3.    Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.

4.    Menyusun rekomendasi.

 

5.        Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1.    Catatan Lapangan (Field Note)

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala peristiwa selama proses penelitian berlangsung sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen maupun peserta didik.

2.    Test

     Tes digunakan dalam pengukuran hasil belajar mahasiswa sebagai tindak lanjut dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan pada kondisi awal sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan Model pembelajaran Project Based Learning dan kegiatan akhir ketika sudah menggunakan Model pembelajaran Project Based Learning untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran.

3.    Check List Dokumentasi

Checklist dokumentasi merupakan daftar dokumen yang akan digunakan dalam penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data perangkat pembelajaran dan daftar nilai hasil belajar mahasiswa pada Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.

 

6.        Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah melalui pertanyaan dengan memberikan tes tertulis. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah:

1.    Rencana Pembelajaran Semester (RPS)  siklus I dan siklus II

Rencana pelaksanaan Pembelajaran semester (RPS) sangat diperlukan pada penelitian tindakan kelas ini. Setiap siklus akan dibuat RPS untuk mempermudah dosen dalam mengelola kelas.

2.    Lembaran tes/soal dan daftar nilai peserta didik.

Lembaran tes/soal dan daftar nilai setiap siklus sebagai instrument pokok untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa di setiap siklus

 

7.        Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul maka untuk mendeksripsikan data penelitian dilakukan pengolahan data. Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa  selama pembelajaran berlangsung digunakan rumus persentase.  Menurut Sudijono (2004 : 45) keberhasilan belajar peserta didik secara individu dapat dihitung dengan rumus:

 

 

Keterangan     : P  =  Persentase hasil belajar

                         F  =  Jumlah jawaban benar peserta didik

                         N =  Jumlah peserta didik

 

Interval kualifikasi hasil belajar adalah:

00,0 – 39,9     Sangat kurang

40,0 – 54,9     Kurang

55,0 – 69,9     Cukup

70,0 – 84,5     Baik

85,0 – 100      Sangat baik

 

8.        Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan atau disebut juga indikator ketercapaian penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1.      Nilai rata-rata yang dicapai peserta didik setelah proses pembelajaran di atas keberhasilan hasila belajar yaitu 80

2.      Keberhasilan belajar mahasiswa setelah proses pembelajaran secara klasikal yaitu 85%

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 

Dimyati dan Mudjiono2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke. Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Munadi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung. Persada Perss

Rusman2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme. Dosen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 

Sabri, 2010. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet. 5. 

Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alvabeta

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 

SolihatinEtin dan Raharjo2007. Cooperative Learning Analisis Model. Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

 

Sudjana, Nana. 2014. Cara Belajar Peserta didik Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algensindo.

Sharon E, Smaldino, dkk. 2012. Instructional Technology & Media For Learning. Pearson Education. Inc.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Sekretaris Negara Republik Indonesia, Jakarta.

  

Lampiran:

   

Hasil Pre Test Kondisi Awal

Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning

 

Hasil

Pre Test

Jumlah Mahasiswa

(Orang)

Persentase

Keberhasilan belajar

(%)

Mahasiswa yang berhasil

10

33%

Mahasiswa yang Tidak berhasil

20

67%

Jumlah Mahasiswa

30

100%

Nilai Rata-Rata

57,83

Nilai Maksimum

70

Nilai Minimum

40

Sumber: UNIKI, 2024

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar