Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MAHASISWA
AKUNTANSI DALAM MENYUSUN
LAPORAN KEUANGAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh:
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berdasarkan pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan masyarakat,
pemerintah, dan pelaksana pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pembelajaran
akuntansi pada mata kuliah Teori Akuntansi khususnya materi keterampilan dalam
menyusun laporan keuangan di Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester
VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia masih banyak menggunakan model
konvensional (tradisional), khususnya untuk pembelajaran yang ada unsur
menghitung, dosen belum berani untuk mengambil resiko-resiko, misalnya dengan
mencoba menerapkan model pembelajaran yang akan melibatkan mahasiswa dalam
prosesnya, karena hal tersebut diduga akan mengganggu proses pembelajaran itu sendiri. Hal
ini seperti fenomena yang terjadi di Kelas
Reguler-D Program Studi Akuntansi.
Permasalahan
yang sering ditemui dosen adalah kesulitan untuk mencapai tujuannya. Tujuan
yang dimaksud di sini adalah tujuan yang diharapkan seorang dosen secara
pribadi saat dia mengajar. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor di sekitar dosen
yang mempengaruhinya. Dari segi mahasiswa, tentu banyak hal yang dapat terjadi.
Sebagai contoh, mahasiswa tidak memperhatikan dalam kelas, mahasiswa tidak
mengerjakan tugas sesuai harapan, mahasiswa tidak tertarik dengan mata
pelajaran yang diajarkan, mahasiswa terlalu pasif dalam proses belajar, mahasiswa
terlalu terkonsentrasi pada hal lain, dan masih banyak faktor lainnya, hal ini
lah yang berdampak pada kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap mata pelajaran
yang juga akan mempengaruhi hasil belajar,
sehingga tujuan pembelajaran akan sulit dicapai.
Tindak lanjut
penulis untuk mengatasi permasalahan yang ada pada mahasiswa di Kelas Reguler-D
Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia,
adalah dengan menggunakan strategi model pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan bagi mahasiswa dalam Mata
Kuliah Teori Akuntansi. Solusi tersebut adalah dengan melakukan penerapan model
pembelajaran Project Based Learning dengan strategi pembelajaran
kooperatif (cooperative learning), yaitu strategi pembelajaran yang melibatkan
partisipasi mahasiswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi.
Melalui model pembelajaran Project Based Learning ini, diharapkan keterampilan menyusun laporan keuangan mahasiswa dalam belajar Akuntansi dapat lebih aktif khususnya mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia. Pembelajaran Akuntansi tidak lagi terpusat pada dosen saja melainkan mahasiswa diajak untuk aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran Project Based Learning diharapkan mahasiswa akan lebih aktif dalam pembelajaran Akuntansi, mandiri, berkerja sama, dan membangkitkan kesadaran mahasiswa untuk belajar Akuntansi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang dikemukakan sebagai berikut.
1. Hasil belajar Akuntansi mahasiswa Kelas
Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan
Indonesia masih rendah.
2. Penggunaan strategi pembelajaran
pembelajaran yang diterapkan oleh dosen sudah bervariasi tetapi belum
diterapkan secara maksimal.
3. Dosen dalam melakukan pembelajaran
Akuntansi lebih dominan menggunakan metode ceramah yang monoton (teacher
center).
4. Mahasiswa lebih dominan mendengarkan dan
mencatat hal-hal yang dianggap penting saja.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada
latar belakang masalah dan banyaknya masalah yang dapat didentifikasi maka
penelitian ini dibatasi antara lain yaitu:
1. Variable yang akan di teliti yaitu peningkatan
hasil belajar mahasiswa dalam keterampilan menyusun laporan keuangan.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah
model Project Based Learning.
3. Subjek yang akan diteliti adalah mahasiswa
Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam
Kebangsaan Indonesia.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Project
Based Learning pada mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI
Universitas Islam Kebangsaan Indonesia?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Project
Based Learning dapat meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan
Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI
Universitas Islam Kebangsaan Indonesia?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan model
pembelajaran Project Based Learning pada mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi
Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.
2. Untuk mengetahui model pembelajaran Project
Based Learning dapat meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan
Akuntansi mahasiswa Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI
Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu
penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun secara. Manfaat
penelitian secara rinci diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Sebagai sumbangan pemikiran pada mata
pelajaran Akuntansi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkanmodel
pembelajaran Project Based
Learning.
b. Sebagai bahan referensi dan rujukan untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata kuliah Teori Akuntansi.
c. Sebagai acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang mengkaji dan mengembangkan model pembelajaran Project Based Learning dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa ataupun meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi dosen, penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk referensi bagi dosen-dosen
lain dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik.
b. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan menyusun laporan keuangan pada mata kuliah Teori
Akuntansi.
c. Bagi Universitas, hasil penelitian
diharapkan dapat memperbaiki pembelajaran dalam usaha meningkatkan kualitas Universitas.
d. Bagi peneliti, penelitian ini untuk memperoleh
pembelajaran dan pengetahuan tentang metodologi
penelitian dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan
menyusun laporan keuangan.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
Menurut Jasmin
(2016: 42) “Pengertian keterampilan adalah kemampuan fisik dan mental yang
secara relatif mudah dipraktekan secara terpisah. Keterampilan ialah kegiatan
yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan otot yang lazimnya tampak dalam
kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, dan sebagainya”. Proses
berpikir dikelompokkan menjadi empat
yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir
kreatif. Dalam mengembangkan berpikir kreatif diperlukan latihan-latihan dan
mempertimbangkan kondisi khas peserta didik.
Pengertian
Laporan keuangan menurut Munawir (2017; 9) adalah: “Laporan keuangan yang
dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang
dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukan laporan yang final.
Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam
pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh
akuntan atau management yang bersangkutan”.
Menurut
Depdiknas (2013: 6), fungsi mata pelajaran akuntansi adalah sebagai berikut:
“Fungsi mata pelajaran akuntansi yaitu mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggungjawab melalui prosedur
pencatatan, pengelompok kan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan
laporan keuangan dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)”.
Berdasarkan
pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa Laporan
keuangan merupakan hasil
akhir dari proses
akuntansi, dimana dalam proses
tersebut semua transaksi yang terjadi akan dicatat, diklasifikasikan,
diikhtisarkan untuk kemudian disusun menjadi suatu laporan keuangan. Keterampilan menyusun laporan keuangan berarti
kemampuan seseorang melalui proses berfikir untuk menyelesaikan beragam
kegiatan mengenai pelaporan akuntansi.
2.2. Model Pembelajaran Project Based Learning
Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah: “Model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.” (Sagala, 2010: 76).
Pembelajaran
Berbasis Proyek merupakan: “Model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam berkreativitas secara nyata. Pembelajaran
Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang
diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.”
(Hamdayama, 2014: 76).
Pembelajaran Project
Based Learning secara umum memiliki pedoman langkah: planning
(perencanaan), creating (mencipta atau implementasi), dan processing
(pengolahan), (Mahanal, 2009: 102) sebagai berikut.
1. Planning
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah (a) merancang seluruh proyek,
kegiatan dalam langkah ini adalah: mempersiapkan proyek, secara lebih rinci
mencakup: pemberian informasi tujuan pembelajaran, guru menyampaikan fenomena nyata sebagai sumber masalah, pemotivasian dalam
memunculkan masalah dan pembuatan proposal, (b) mengorganisir pekerjaan,
kegiatan dalam langkah ini adalah: merencanakan proyek, secara lebih rinci
mencakup: mengorganisir kerjasama, memilih topik, memilih informasi terkait
proyek, membuat prediksi, dan membuat desain investigasi.
2. Creating
Dalam tahapan ini siswa mengembangkan gagasan-gagasan proyek, mengkombinasikan
ide yang muncul dalam kelompok, dan membangun proyek. Tahapan kedua ini
termasuk aktifitas pengembangan dan dokumentasi. Pada tahapan ini pula siswa
menghasilkan suatu produk yang nantinya akan dipresentasikan dalam kelas.
Tahapan ini meliputi presentasi proyek dan evaluasi. Pada presentasi proyek
akan terjadi komunikasi secara aktual kreasi ataupun temuan dari investigasi
kelompok, sedangkan pada tahapan evaluasi akan dilakukan refleksi terhadap
hasil proyek, analisis dan evaluasi dari proses-proses belajar.
3. Processing
Tahapan ini meliputi presentasi proyek dan
evaluasi. Pada presentasi proyek akan terjadi komunikasi secara aktual kreasi
ataupun temuan dari investigasi kelompok, sedangkan pada tahapan evaluasi akan
dilakukan refleksi terhadap hasil proyek, analisis dan evaluasi dari
proses-proses belajar.
Berdasarkan
pendapat ahli maka dapat disimpulkan bahwa Project Based Learning membantu mahasiswa dalam belajar
pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh yang dibangun melalui tugas-tugas dan
pekerjaan otentik. Situasi belajar, lingkungan, isi, dan tugas-tugas yang
relevan, realistik, otentik, dan menyajikan kompleksitas alami dunia nyata
mampu memberikan pengalaman pribadi siswa terhadap obyek siswa dan informasi
yang diperoleh mahasiswa membawa pesan
sugestif cukup kuat.
2.3. Penelitian Terdahulu
yang Relevan
Berdasarkan
kajian teori yang telah dilakukan, berikut ini dikemukakan penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti antara lain dapat kita
lihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1
Penelitian
Terdahulu
No |
Nama Peneliti |
Judul Penelitian |
Hasil Penelitian |
1 |
Pratama
(2014). Sumber Jurnal: Abdimasku, Vol. 3, No. 2, Mei 2020: 72-78. |
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Project Based
Learning (TGT) disertai Teka-Teki Silang (Crossword Puzzles) Pada Siswa
Kelas VII (SMP Mitra Jember Semester Genap Tahun Pelajaran
2012/2013 |
Hasil belajar Biologi siswa kelas VII di SMP Mitra Jember semester genap
tahun pelajaran 2012/2013 dengan penerapan model pembelajaran Project
Based Learning disertai teka-teki silang (crossword puzzles) terjadi
peningkatan secara klasikal mulai dari pra-siklus hasil belajar siswa mencapai
45,71%, setelah dilakukan siklus 1 secara klasikal hasil belajar meningkat menjadi 77,1% dengan jumlah siswa tuntas 27 siswa dan belum tuntas
8 siswa dari jumlah siswa keseluruhan sebesar 35 siswa, karena hasil belajar
siswa belum optimal maka dilakukan perbaikan pada siklus 2 yang menghasilkan
hasil belajar secara klasikal sebesar 85,7% dengan jumlah siswa tuntas 30
siswa dan belum tuntas 5 siswa dari jumlah siswa keseluruhan sebesar 35
siswa. |
2 |
Siti
Muzdalifah (2018) |
Efektivitas Penerapan Project Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik
Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif. |
Penerapan metode Project Based Learning dapat meningkatkan
hasil belajar kimia peserta didik kelas X pada materi pokok Sistem Periodik Unsur dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode ceramah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh
dari kedua kelas. Rata-rata yang diperoleh peserta didik pada kelas
eksperimen adalah 62,22, sedangkan ratarata yang diperoleh peserta didik pada
kelas control adalah 49,09. |
3 |
Fatwayani
(2013)
|
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran
Geografi Kompetensi Dasar , Persebaran Biosfer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MA Mahalibul Huda Kabupaten Jepara. |
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dilaksanakan dikelas XI IPS 3. Siswa
diberi penugasan mengerjakan Project Based Learning selama dua kali
pertemuan kemudian diberi post-test. Dari hasil post-test itulah
didapatkan nilai rata-rata sebesar 77,86 yang lebih tinggi daripada rata-rata
nilai sebelum kelas Diberi perlakuan. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan
modelpembelajaran crossword puzzle terhadap hasil belajar yang
dihitungkoefisien deternasinya sebesar 50,41% ditentukan olehpembelajarandengan
model crossword puzzle melalui persamaan regresiY=46,66+0,80X, sedangkan
sisanya ditentukan oleh faktor lain. |
Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap mahasiswa. Melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning, peneliti coba mengetahui sejauh mana model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyusun laporan keuangan pada Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.
2.5 Hipotesis Penelitian Tindakan
Kelas
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijabarkan
sebelumnya maka dapat kita jelaskan bahwa
hipotesis tindakan untuk penelitian tindakan kelas ini
adalah:
“Diduga melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat
meningkatkan keterampilan menyusun laporan keuangan Akuntansi mahasiswa Kelas
Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan
Indonesia”
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1.
Metode
yang Digunakan
Metode penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR).
Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu obyek menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Dan
kelas adalah sekelompok mahasiswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari dosen. Jadi, penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam
suatu kelas (Arikunto, 2010: 130).
Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
kolaborasi yang melibatkan dosen mata kuliah dan peneliti. Dosen berperan sebagai pengamat
selama peneliti mengajar menggunakan metode yang akan diujikan kepada mahasiswa
dan bertugas mencatat apa saja yang menjadi kekurangan peneliti dalam mengajar
untuk menjadi perbaikan di siklus berikutnya. Adapun peneliti bertindak sebagai
pelaksana, perencana, observer,
pengumpul data, penganalisis data, dan penafsir data.
3.2.
Setting
Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Kelas Reguler-D Program Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia yang berjumlah 30 mahasiswa. Karakteristik subjek penelitian yang akan diteliti yaitu mayoritas peserta didik yang berasal dari lingkungan orang tua yang memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang rendah, anak buruh dan petani dengan tingkat kesejahteraan keluarga menengah ke bawah. Buku-buku pembelajaran yang dimiliki sendiri sangat terbatas. Kemampuan akademik peserta didik masih rendah karena motivasi belajar peserta didik yang minim. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum optimal, peserta didik belum seluruhnya ikut aktif dalam belajar.
3.2.2. Lokasi Penelitian
Kegiatan
penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Islam kebangsaan Indonesia (UNIKI)
yang berada di Jalan Medan-Banda Aceh Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh.
3.2.3. Waktu
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan selama 2
bulan, yaitu pada semester Genap
tahun
pelajaran 2024-2025. Kegiatan diawali
dengan penelitian awal dengan melakukan observasi kelas pada minggu ke-2 Bulan Maret 2024 tepatnya tanggal 13 Maret 2024. Kegiatan berikutnya
adalah melakukan perencanaan kegiatan pada Minggu ke-3 di Bulan Maret 2024 dilanjutkan dengan
kegiatan pra siklus pada tanggal 27 Maret
2024.
Perencanaan
jadwal kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai
pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
3.1
Rencana Jadwal Kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas
No |
RINCIAN
KEGIATAN |
SEMESTER
GANJIL TAHUN 2024
– 2025 |
|||||||||||||||||||
JANUARI |
FEBRUARI |
MARET |
APRIL |
MEI |
|||||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Penelitian
awal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Perencanaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Pra
Siklus |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Persiapan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Siklus I |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
Persiapan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
Siklus
II |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8 |
Analisis
data |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9 |
Pembahasan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4. Prosedur Penelitian
Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang
dilaksanakan dengan 2 siklus. Konsep
penelitian tindakan kelas peneliti gunakan menurut konsep Kemmis dan Mc Taggart.
Jenis Penelitian Tindakan Kelas ini dengan mengikuti model Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2008:16), model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model spiral dengan melalui beberapa siklus tindakan
dan terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action),
observasi (observation),
dan refleksi (reflection).
Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus sebagaimana
pendapat Arikunto, (2008: 138)
adalah
sebagai berikut:
1.
Perencanaan
(Planning)
Penelitian
tindakan kelas ini menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning dengan persiapan
sebagai berikut:
a. Pembuatan
lembar instrument penelitian.
b. Mempersiapkan
materi pembelajaran.
c. Mempersiapkan
media pembelajaran.
d. Mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Semester
(RPS) yang sesuai materi.
e. Mempersiapkan
dan menentukan lokasi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.
f. Persiapan
pre test, post tes dan pembuatan perangkat penilaian.
g. Lembar
penilaian proses untuk memantau keaktifan, kemandirian, kompetensi, kelancaran
dan ketepatan.
h. Membuat
lembar observasi untuk memantau kegiatan proses pembelajaran dan mengetahui
optimalisasi pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning.
2.
Pelaksanaan
(Acting)
Kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan seluruh kegiatan yang sudah dibuat pada tahap perencanaan. Melaksanakan
proses belajar mengajar dengan menggunakan Model
Project Based Learning.
3.
Pengamatan
(Observasing)
Melaksanakan observasi atau pengamatan
yang dilakukan oleh dosen peneliti terhadap peserta didik pada saat proses
belajar mengajar berlangsung untuk melihat kegiatan mahasiswa dan observasi
yang dilakukan oleh dosen kolaborasi terhadap proses belajar mengajar.
4.
Refleksi
tindakan (Reflecting)
Refleksi
merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilaksanakan. Refleksi
dilakukan pada akhir proses belajar mengajar untuk melihat hasil berupa nilai
dari kegiatan proses belajar mengajar.
SIKLUS - I
Tahap perencanaan (Planning), mencakup:
1. Menganalisis silabus/kurikulum
2. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan
menggunakan Model Project Based Learning.
3. Merancang model pembelajaran
4. Menyiapkan instrument (pedoman observasi, tes akhir)
5. Menyusun kelompok belajar mahasiswa.
6. Merencanakan tugas kelompok.
Tahap
melakukan pelaksanaan (Action), mencakup:
1. Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai RPS.
2. Menerapkan model pembelajaran
3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan
sesuai RPS.
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan
yang dilaksanakan.
5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala
saat melakukan tahap tindakan.
Tahap
Mengamati (Observasi), mencakup:
1. Melakukan diskusi dengan dosen Akuntansi untuk rencana
observasi.
2. Melakukan pengamatan
terhadap penerapan model pembelajaran yang dilakukan dosen.
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan
model pembelajaran.
Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksaan observasi.
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan dosen saat menerapkan
model pembelajaran.
3. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran.
4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran Teori Akuntansi.
SIKLUS - II
Tahap Perencanaan (Planning),
mencakup:
1. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari
upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
3. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus I.
4. Menyusun RPS berdasarkan model
pembelajaran Project Based Learning.
Tahap
Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan RPS
2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan Model pembelajaran Project Based Learning.
Tahap
Mengamati (Observation), mencakup:
1. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan Model pembelajaran Project
Based Learning.
2. Mencatat perubahan yang terjadi.
3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran
dan memberikan balikan.
Tahap Refleksi (Reflection),
mencakup:
1. Merefleksikan proses pembelajaran.
2. Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan Model pembelajaran Project
Based Learning.
3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.
4. Menyusun rekomendasi.
5.
Instrument Penelitian
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Catatan
Lapangan (Field Note)
Catatan lapangan
digunakan untuk mencatat segala peristiwa selama proses penelitian berlangsung
sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen maupun peserta
didik.
2. Test
Tes
digunakan dalam pengukuran hasil belajar mahasiswa
sebagai tindak lanjut dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tes
dilakukan pada kondisi awal sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan Model pembelajaran Project Based Learning
dan kegiatan akhir ketika sudah menggunakan Model pembelajaran Project
Based Learning untuk mengetahui tingkat
efektivitas pembelajaran.
3. Check
List Dokumentasi
Checklist dokumentasi
merupakan daftar dokumen yang akan digunakan dalam penelitian. Dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain data perangkat pembelajaran dan
daftar nilai hasil belajar mahasiswa
pada Kelas Reguler-D Program
Studi Akuntansi Semester VI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.
6.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini
adalah melalui pertanyaan dengan memberikan tes tertulis.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini adalah:
1. Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) siklus I dan siklus II
Rencana pelaksanaan
Pembelajaran semester (RPS) sangat diperlukan
pada penelitian tindakan kelas ini. Setiap siklus akan dibuat RPS untuk mempermudah dosen
dalam mengelola kelas.
2. Lembaran tes/soal
dan daftar nilai peserta didik.
Lembaran tes/soal dan
daftar nilai setiap siklus sebagai instrument pokok untuk mengetahui hasil
belajar mahasiswa di setiap
siklus
7.
Teknik
Analisis Data
Setelah semua data terkumpul maka untuk mendeksripsikan
data penelitian dilakukan pengolahan data. Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa selama pembelajaran berlangsung digunakan
rumus persentase. Menurut
Sudijono (2004
: 45) keberhasilan belajar peserta didik secara individu
dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan : P
= Persentase hasil belajar
F =
Jumlah jawaban benar peserta didik
N
= Jumlah peserta didik
Interval kualifikasi
hasil belajar adalah:
00,0 – 39,9 Sangat kurang
40,0 – 54,9 Kurang
55,0 – 69,9 Cukup
70,0 – 84,5 Baik
85,0 – 100 Sangat baik
8.
Indikator
Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan
atau disebut juga indikator ketercapaian penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
1. Nilai
rata-rata yang dicapai peserta didik setelah proses pembelajaran di atas keberhasilan hasila belajar
yaitu 80
2. Keberhasilan belajar mahasiswa setelah proses
pembelajaran secara klasikal yaitu
85%
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Azhar.
2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dimyati dan Mudjiono. 2006.
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineke. Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum
dan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Munadi. 2008. Media
Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung. Persada Perss
Rusman. 2011. Model-Model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme. Dosen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sabri, 2010. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet. 5.
Sadiman, dkk.
2011. Media Pendidikan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaiful. 2013.
Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung: Alvabeta
Slameto, 2010. Belajar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model.
Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2014. Cara Belajar
Peserta didik Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru
Algensindo.
Sharon E, Smaldino, dkk. 2012. Instructional Technology & Media For
Learning. Pearson Education. Inc.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
Tentang Sistem pendidikan Nasional,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Sekretaris Negara Republik
Indonesia, Jakarta.
Lampiran:
Hasil Pre Test Kondisi Awal
Sebelum
Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning
Hasil Pre Test |
Jumlah Mahasiswa (Orang) |
Persentase Keberhasilan belajar (%) |
Mahasiswa yang berhasil |
10 |
33% |
Mahasiswa yang Tidak berhasil |
20 |
67% |
Jumlah Mahasiswa |
30 |
100% |
Nilai Rata-Rata |
57,83 |
|
Nilai Maksimum |
70 |
|
Nilai Minimum |
40 |
Sumber: UNIKI, 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar